21 Mahasiswa ITB STIKOM Bali Ikuti Magang dan Kuliah di China University of Technology Taipei



KORANJURI.COM – Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan melepas 21 mahasiswa untuk melanjutkan kuliah sambil magang di China University of Technology Taipei, Kamis (27/04/2023) malam.
Dadang Hermawan berharap ke-21 mahasiswa itu menjadi contoh generasi muda lainnya untuk berpikir global, dan memanfaatkan peluang globalisasi. Dengan demikian, mahasiswa akan meningkatkan kemampuan diri di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Sekarang ini dunia tak ada batasan lagi. Siapapun bisa kuliah di manapun dan kapan pun. Adik-adik ini sangat beruntung, kuliah di ITB STIKOM Bali tapi dalam waktu bersamaan bisa melajutkan kuliah di Taiwan,” kata Dadang Hermawan.
Kelebihan program tersebut, kata Dadang, adalah kuliah sambil magang. Sehingga dari penghasilan selama masa magang bisa untuk membiayai kuliahnya, baik di China University of Technology Taipei maupun biaya kuliah di ITB STIKOM Bali sehingga memperoleh dua gelar.
“Apalagi program ini sejalan dengan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), dan sangat membantu mahasiswa. Karena setahun magang di luar negeri akan dikonversi menjadi 40 nilai SKS.
“Jadi yang total SKS sudah besar, lanjutkan kuliah seperti biasa untuk dapat dua gelar, yakni Sarjana Komputer (dari ITB STIKOM Bali) dan gelar BIT di China University of Technology Taipei,” jelas Dadang Hermawan
“Sedangkan bagi yang baru semester pertama, semester dua, atau semester tiga saya sarankan mundur supaya kosentrasi kuliah di Taiwan, cukup dapat gelar di Taiwan saja,” sebut Dadang,” tambahnya.
PIC Program Kuliah Sambil Magang di Luar Negeri Rahman Sabon Nama, SE menambahkan, untuk perkuliahan pertama bulan Mei 2023 ini jumlah mahasiswa yang mendapat admission letter dari China University of Technology Taipei sebanyak 23 orang.
Namun ketika pengajuan visa, dua orang masih terkendala persyaratan administrasi visa. Sehingga, visa tersebut belum bisa keluar dari Kedutaan Taiwan atau TETO Surabaya.
“Di kampus itu mereka mengambil jurusan atau Departemen of Computer Science and Information Engineering dan Departement of Information Management,” kata Rahman.
Mahasiswa tersebut masuk dengan program 1+ 4. Artinya, tahun pertama mereka belajar bahasa Mandarin, tahun kedua barulah mulai kuliah sesuai jurusannya sampai tamat.
Menariknya, mulai tahun pertama mereka mulai magang dan mendapat penghasilan sesuai aturan Kementerian Tenaga Kerja Taiwan untuk mahasiswa asing. Dari pengalaman selama ini, kata Rahman, penghasilannya bisa untuk biaya hidup dan biaya kuliah selama di Taiwan.
Dijelaskan lagi, dengan keberangkatan 21 mahasiswa di Taiwan ini, maka sejak 2018 hingga saat ini total sudah ada 87 mahasiswa ITB STIKOM Bali yang menjalani kuliah sambil magang di luar negeri.
Mereka tersebar di Jepang, Taiwan dan Inggris. Rinciannya, 70 persen berasal dari NTT khususnya Flores Timur, 25 persen dari Bali, sisanya berasal Jawa dan daerah lain.
“Di Taiwan sendiri, 15 orang Flores Timur sudah tamat kuliah dan sudah bekerja di sana dengan visa kerja, yang tentu saja penghasilannya lebih besar,” ujar Rahman. (rsn/*)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS