176 Peserta Ikuti Pelatihan di BLK Purworejo

oleh
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Purworejo, Gatot Suprapto, SH, saat membuka pelatihan ketrampilan berbasis kompetensi, Selasa (2/7), di UPT BLK Cangkrep - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – 176 peserta, mengikuti pelatihan ketrampilan berbasis kompetensi, yang diselenggarakan UPT BLK Dinperinaker Kabupaten Purworejo. Pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Gatot Suprapto, SH, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Selasa (2/7) di aula setempat. Pembukaan ditandai dengan pemberian seragam dan pemasangan tanda peserta pelatihan kepada perwakilan.

Pelatihan ini, merupakan angkatan ketiga di tahun 2019. Ada 11 paket dalam pelatihan ini, dengan jumlah peserta 16 orang per paket, dengan rincian 8 paket pelatihan institusional, dan 3 lainnya pelatihan non institusional (MTU).

Pada para peserta, Gatot meminta supaya serius dan memperhatikan arahan dari instruktur, sehingga dapat menyerap ilmunya. Setelah pelatihan, diharapkan dapat mengembangkan usaha produktif sesuai bidang/jenis usaha masing masing.

“Bagi yang ingin bekerja pada perusahaan, sertifikat kompetensi dapat dijadikan pembuktian yang bersangkutan telah memiliki kemampuan/ketrampilan sesuai bidangnya,” kata Gatot di sela-sela kegiatan.

Menurut Sudarman, SSos, Kepala UPT BLK Dinperinaker Kabupaten Purworejo, maksud dan tujuan dari pelatihan tersebut, untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja di Kabupaten Purworejo.

“Harapannya, setelah selesai mengikuti pelatihan, bisa menambah pengetahuan dan mempunyai skill, sehingga mampu bersaing di pasar kerja, yang pada akhirnya bisa mengurangi angka pengangguran di Purworejo,” ungkap Sudarman.

Kesebelas paket pelatihan tersebut, jelas Sudarman, kejuruan pembuat roti dan kue (di Semawung Kembaran, Kutoarjo), pemeliharaan kendaraan ringan sistem konvensional, teknisi telpon seluler 2 paket (di Plipiran, Bruno dan BLK), pengoperasian mesin bubut, mengerjakan finishing dengan teknik semprot, menjahit pakaian sesuai style, teknik refrigerasi, pengelolaan administrasi perkantoran, juru las I SMAW, dan kejuruan tata rias (di kelurahan Purworejo).

Waktu pelaksanaannya, kata Sudarman, antara paket yang satu dengan yang lainnya tidak sama. Untuk kejuruan pembuat roti dan kue, tata rias, teknisi telpon seluler, dari tanggal 3 Juli hingga 25 Juli (20 hari/160 jam pelajaran).

Kejuruan pemeliharaan kendaraan ringan sistem konvensional, dari 3 Juli hingga 31 Agustus (25 hari/ 200 jam pelajaran). Untuk teknisi telpon seluler yang dilaksanakan di BLK, dari 3 Juli hingga 6 Agustus (30 hari/240 jam pelajaran).

Kejuruan pengoperasian mesin bubut, mengerjakan finishing dengan teknik semprot, pengelolaan administrasi perkantoran, menjahit pakaian sesuai style, dari 3 Juli hingga 12 Agustus (35 hari/280 jam pelajaran).

“Untuk kejuruan teknik refrigerasi, dari 3 Juli hingga 19 Agustus (40 hari/320 jam pelajaran, dan kejuruan las I SMAW, dari 3 Juli hingga 24 Agustus (45 hari/360 jam pelajaran),” pungkas Sudarman. (Jon)

KORANJURI.com di Google News