KORANJURI.COM – Mengatasi kekeringan di lahan pertanian Kabupaten Tabanan, pemerintah Provinsi Bali melakukan pemasangan pompa hidram.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, lahan kritis di Kabupaten Tabanan mencapai sekitar 240 hektar. Petani hanya mampu bercocok tanam padi 1 kali pada periode bulan Oktober Maret. Selebihnya hanya menanam komoditi palawija.
Dengan adanya pompa hidram itu, hampir 160 Ha dipastikan akan mendapatkan pasokan air yang cukup.
“Jika selama ini hanya mampu sekali panen dalam setahun, dengan asumsi per 1 hektar menghasilkan 10 ton gabah. Kedepan peningkatan hasil produksi padi bisa 2 kali dalam setahun,” kata Gubernur Wayan Koster saat meresmikan Bendungan Pompa Hidram di Subak Nyampuan, Desa Tangguntiti, Selemadeg Timur, Tabanan, Selasa (15/2/2022).
Pompa Hidram itu menjadi program yang diselenggarakan oleh Pangdam IX Udayana.
Dengan keterlibatan TNI dalam menciptakan program pembangunan Pompa Hidran, Koster mengatakan, akan banyak penghematan biaya.
Jarak antara sumber air dan lahan sekitar 2 Km. Dalam perhitungan, kata Koster, biaya yang dibutuhkan akan sangat besar jika dibiayai APBN/APBD.
“Namun kalau dilaksanakan oleh para prajurit TNI, ini sangat efisien, efisiensi waktu, biaya dan tenaga. Sekali lagi kami sampaikan apresiasi,” ujarnya.
Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto menambahkan, program tersebut diprakarsai oleh Kementerian Pertanian RI dengan melibatkan personil TNI. Program itu merupakan salah satu bentuk program TNI untuk mengatasi permasalahan rakyat disekitar wilayah yang dinaungi.
“Ini bukti kalau negara itu hadir untuk rakyat dengan mengatasi permasalahan yang ada,” kata Mayjen TNI Sonny Aprianto.
Sementara, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengapresiasi pemasangan pompa hidran untuk mengatasi lahan kritis pertanian di Kabupaten Tabanan.
“Astungkara, kami difasilitasi oleh bapak Gubernur bertemu investor salah satu hotel yang memiliki 23 cabang hotel di Bali. Beras produksi Kabupaten Tabanan akan dibeli oleh investor tersebut melalui Perusda untuk dikonsumsi di setiap hotel dan restoran,” kata Komang Gede Sanjaya. (Way)