151 Siswa SMK Kesehatan Purworejo Ikuti USK

    


Pelaksanaan USK (Ujian Sertifikasi Kompetensi) di SMK Kesehatan Purworejo, Selasa (2/6/2020) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sebanyak 151 siswa SMK Kesehatan Purworejo dari kelas XII, mengikuti USK (Ujian Sertifikasi Kompetensi) yang diselenggarakan oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Asnakes (Asosiasi Tenaga Kesehatan), dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

Pelaksanaan USK sendiri berlangsung di SMK Kesehatan Purworejo, dimulai Selasa (2/6), dan dibuka secara resmi oleh Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, SSos, MPd.

“USK ini diikuti oleh 93 siswa dari jurusan Keperawatan dan 58 siswa dari jurusan Farmasi. Untuk ujian teorinya sudah dilaksanakan secara online, dan kali ini ujian prakteknya,” jelas Nuryadin, Rabu (3/6).

Karena dalam masa darurat Covid-19, maka dalam pelaksanaan USK sendiri, kata Nuryadin, tetap dengan memperhatikan protokol yang sudah ditentukan. Dalam satu hari, USK berlangsung menjadi tiga sesi, dan tiap sesi diikuti oleh empat siswa untuk masing-masing jurusan. Diperkirakan, pelaksanaan USK ini hingga tujuh hari kedepan.

Nuryadin berharap, semua siswanya bisa lulus USK seperti tahun-tahun sebelumnya. Dengan lulus USK, membuktikan bahwa para siswa berkompeten sesuai keahliannya. Mereka sudah memenuhi standar kelulusan dari mata ujian yang diujikan, dengan standar nasional dan internasional.

“Karena dalam sertifikat yang dikeluarkan BNSP, selain berlogo Burung Garuda, juga dengan menggunakan dua bahasa, Indonesia dan Inggris,” ujar Nuryadin, yang didampingi Ardiyanto, selaku humas SMK Kesehatan Purworejo.

Uji kompetensi ini sendiri, menurut Nuryadin, merupakan bagian dari proses kurikulum yang memang wajib bagi lulusan SMK. Seharusnya, USK ini dilaksanakan sebelum pengumuman kelulusan. Tapi karena situasi, USK baru bisa dilaksanakan sekarang.

SMK Kesehatan Purworejo sendiri, ungkap Nuryadin, merupakan salah satu sekolah swasta yang berani mengikuti dan dijadikan tempat pelaksanaan USK dari BNSP. Untuk menjadi tempat pelaksanaan USK sendiri juga tidaklah mudah.

“Untuk bisa melaksanakan USK secara mandiri ini, harus memiliki sarana dan prasarana yang layak, yang jauh-jauh hari sebelumnya sudah diberikan visitasi (penilaian) dari pengawas, Dinas Pendidikan Propinsi, serta BNSP sendiri,” kata Nuryadin.

Nuryadin optimis, siswanya akan lulus USK ini. Karena jauh-jauh hari sebelumnya, mereka sudah dipersiapkan, dengan pemberian dan penambahan materi-materi, untuk pencapaian kompetensi sesuai yang ditentukan.

Lebih jauh Nuryadin menjelaskan, pelaksanaan USK kali ini, berdasarkan surat edaran dari LSP Asnakes Indonesia bernomor :121/PBR-LSP-AI/VI/2020, tentang pelaksanaan USK pada masa tatanan normal baru.

“Pelaksanaan USK tahun 2020 ini, dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan Asesor, staff, den peserta USK,” pungkas Nuryadin. (Jon)