KORANJURI.COM – Sebanyak 150 siswa SMP Negeri 4 Purworejo, mengikuti pelatihan jurnalistik, Kamis (2/8), di aula setempat. Kegiatan tersebut, merupakan rangkaian kegiatan, dalam rangka Lustrum ke XII Alpega Alspenka.
Pelatihan yang diikuti perwakilan dari organisasi yang ada di sekolah, seperti OSIS, PMR, Dewan Penggalang, Duta Adiwiyata dan perwakilan tiap kelas, dari kelas VII, VIII, dan IX ini, dibuka secara resmi oleh Dr Achmad Kasinu, MPd, Kepala Dindikpora Kabupaten Purworejo.
Achmad Kasinu, dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Karena akan sangat bermanfaat bagi siswa. Menurutnya, kemampuan jurnalistik dan berbicara di depan umum bagi siswa, tidak serta merta bisa, tanpa adanya pelatihan terlebih dahulu.
“Kegiatan seperti ini bisa dikembangkan, tidak hanya bagi siswa yang mengikutinya, tapi semua siswa, dan sekolah-sekolah lain,” ujar Achmad Kasinu.
Dalam pelatihan jurnalistik ini, pihak sekolah mendatangkan Syaiful Anwar, alumnus SMP N 4 Purworejo tahun 89, yang kini sukses menjadi reporter RCTI, sebagai narasumbernya.
Materi yang diberikan Syaiful Anwar, tentang dasar jurnalistik, reportase, dan perkembangan media, khususnya televisi, serta berbicara di depan umum. Nara sumber juga menceritakan pengalamannya sebagai jurnalis tv, yang sudah banyak pengalaman.
“Membuka mata siswa, tentang perkembangan dunia jurnalistik saat ini. Bahwa media, tidak hanya cetak dan elektronik saja, tapi juga online,” ujar Syaiful Anwar, sesaat sebelum memberikan materi.
Dunia jurnalistik, bagi Syaiful Anwar, memang sudah menjadi impian dan cita-citanya. Kariernya diawali dengan menjadi penyiar di RSPD Purworejo, Radio Yasica, Radio Buana, RRI Purwokerto, Humas Astra, Radio Muslim, Radio Eshinta.
“Masuk RCTI tahun 2006, dan sempat mendapat beasiswa investigasi jurnalistik di Swedia,” ungkap Syaiful Anwar.
Sementara itu, Yosiyanti Wahyuningtyas, MPd, Kepala Sekolah SMP N 4 Purworejo menjelaskan, bahwa tujuan dari pelatihan tersebut, untuk menambah pengetahuan siswa tentang jurnalistik, dari menulis berita, dan melaporkan berita untuk publik, serta berbicara di depan umum.
“Harapannya siswa bisa termotivasi dan terinspirasi dari apa yang disampaikan narasumber. Siapa tahu, ada yang punya cita-cita pengin jadi wartawan, sehingga bisa dipersiapkan dari sekarang,” ujar Yosiyanti.
Setelah menerima pelatihan jurnalistik tersebut, kata Yosiyanti, nantinya siswa bisa menuangkan kemampuannya di bidang jurnalistik, untuk mengisi majalah dinding maupun buletin sekolah, yang selama ini diisi para guru. (Jon)
