KORANJURI.COM – 113 siswa SMK Kesehatan Purworejo angkatan ketiga, menjalani wisuda dan sumpah profesi Asisten Tenaga Kesehatan, Sabtu (15/6), di aula Universitas Muhammadiyah Purworejo. Para siswa yang diwisuda ini, siswa kelas XII, dari jurusan keperawatan 85 siswa dan jurusan farmasi 28 siswa.
Dipimpin oleh Kepala SMK Kesehatan Purworejo, Nuryadin, S.Sos, M.Pd, acara wisuda berlangsung khidmat, yang ditandai dengan pengalungan samir, penyerahan ijasah secara simbolis, dan dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat.
Usai diwisuda, para siswa menjalani sumpah profesi Asisten Tenaga Kesehatan oleh Asosiasi Tenaga Kesehatan (Asnakes) Jateng, yang dilanjutkan dengan penandatanganan sumpah profesi oleh perwakilan wisudawan, dan diakhiri dengan pelantikan Asisten Tenaga Kesehatan oleh Patkesindo
(Persatuan Asisten Tenaga Kesehatan Indonesia) Purworejo.
“Dalam wisuda kali ini, juga ada pemberian penghargaan untuk siswa berprestasi, baik akademik maupun non akademik,” ujar Nuryadin, Sabtu (15/6), usai acara wisuda.
Untuk siswa peraih peringkat satu, Heni Aprilia, kelas XII Keperawatan 3, jumlah nilai 325, nilai rata-rata 81,3. Peringkat kedua diraih Adianti Anita Dewi, kelas XII Keperawatan 3, jumlah nilai 311, nilai rata-rata 77,8. Dan peringkat ketiga diraih Farah Adelia Susanti, kelas XII Keperawatan 3, jumlah nilai 307,5, nilai rata-rata 76,9.
Menurut Nuryadin, acara wisuda juga menjadi puncak dari kegiatan ekstra kurikuler. Disini, ada penampilan siswa dalam pentas seni, seperti Hadroh, pencak silat, kesenian ndolalak, maupun musik dari Saka Kustik. Kegiatan hiburan pentas seni ini, juga menjadi strategi sekolah untuk promosi.
Nuryadin menegaskan, bahwa SMK Kesehatan Purworejo, merupakan satu-satunya sekolah di Purworejo yang menggunakan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), dalam menguji kompetensi siswanya di bidang keperawatan dan farmasi. Itu artinya, lulusan SMK Kesehatan Purworejo yang lulus uji kompetensi, sudah kompeten (ahli) di bidang keperawatan dan farmasi.
Dalam menjalankan pekerjaannya sebagai asisten tenaga kesehatan, ungkap Nuryadin, harus mampu menjaga kerahasian pasien. Oleh sebab itu, sumpah profesi sangat dipandang perlu, sesuai UU Kesehatan RI no 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dan Permenkes RI no 80 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan.
“Dengan sumpah profesi ini, mereka siap terjun di masyarakat dan dinyatakan profesional,” terang Nuryadin.
Disampaikan pula oleh Nuryadin, dalam UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) tahun 2019, SMK Kesehatan Purworejo berada di rangking 7 dari 43 SMK Negeri dan swasta se Purworejo, dan rangking 90 dari 1.534 SMK negeri dan swasta se Jateng. Sekolah ini juga meraih Akreditasi A, dalam akreditasi tahun 2018.
Untuk lulusan tahun ini, kata Nuryadin, dua siswanya diterima kuliah melalui program Bidik Misi di Universitas Negeri Udayana, Bali, di Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, atas nama Nursidatun Nafiah, dan Mila Mirani, yang diterima di Fakultas Bioteknologi Universitas Diponegoro Semarang.
“Sebagian besar alumni melanjutkan kuliah, dan sebagian lagi langsung bekerja di beberapa perusahaan,” ungkap Nuryadin.
Nuryadin berpesan pada para wisudawan, agar selalu menjaga nama baik diri sendiri, almamater dan keluarga, dengan berperilaku serta berprestasi yang baik di rumah, tempat kerja, maupun masyarakat.
“Jalankan 4 T, tertib beribadah, tertib belajar, tertib berorganisasi, tertib bekerja, anggun akhlaknya, unggul intelektualnya, simpatik, menarik, tenang meyakinkan,” pungkas Nuryadin. (Jon)